Sabtu, 16 Oktober 2010

Aplikasi Modulasi Digital 2 (ASK)

ASK - Amplitude Shift Keying (ASK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai sinyal digital dengan tegangan 0 Volt. Sinyal ini yang kemudian digunakan untuk menyala-mati-kan pemancar, kira-kira mirip sinyal morse. 

“Infrared Remote Control Extender dengan menggunakan Modul IR-8510, TLP916A dan RLP916A”

merupakan salah satu alat yang menggunakan aplikasi dari modulasi digital ASK(Amplitude Shift Keying). Untuk lebih jelasnya berikut uraiannya :

           Teknologi  nfrared dalam aplikasi remote control saat ini sudah banyak dijumpai
           pada berbagai macam perangkat elektronik. Namun sampai saat ini, infrared mempunyai
           keterbatasan untuk pengendalian pada jarak yang sangat jauh ataupun menembus           dinding.  
Prinsip kerja dari Infrared Remote Control Extender ini adalah mengubah sinyal infrared menjadi gelombang radio dengan frekwensi UHF sehingga transmisi data dapat
dilakukan pada jarak yang cukup jauh dan diterima dengan penerima UHF serta kembali
diubah menjadi sinyal-sinyal infrared. Frekwensi UHF 916 MHz digunakan untuk
menghindari adanya noise-noise dari frekwensi radio lainnya.





sinyal yang ditembakkan oleh remote control infra
diterima oleh Modul IR-8510 dan diteruskan ke Modul TLP916. Sensor infrared pada
modul IR-8510 mengubah pancaran cahaya infrared menjadi sinyal data seperti tampak
pada bagian RXD gambar 2. Kemudian data diteruskan secara serial ke Modul TLP916
yang berlaku sebagai UHF Transmitter dan diterima oleh Modul RLP916 yang berlaku
sebagai UHF Receiver. 


Amplitudo Shift Keying) yaitu suatu modulasi di mana logika 1 diwakili dengan adanya
sinyal frekwensi 916 MHz dan logika 0 diwakili dengan adanya kondisi tanpa sinyal
Modulasi ASK             Untuk memperkuat keluaran dari Modul IR-8510 sehingga dapat dihasilkan sinyal
ASK yang baik pada TLP916 perlu ditambahkan 74HC14 yang berfungsi sebagai
            Pancaran gelombang UHF dalam modulasi ASK tersebut selanjutnya
diterima oleh RLP916 dan diubah menjadi data serial (TXD gambar 2) yang kemudian
diteruskan ke TXD dari Modul IR-8510. Agar dapat ditransmisikan menjadi sinyal-sinyal
infrared standard remote control, maka data tersebut terlebih dahulu dimodulasikan
dengan frekwensi carrier sebesar 40 KHz sebelum dipancarkan oleh LED Infrared. Proses
ini dilakukan pada bagian modulator dari Modul IR-8510. 





Jumat, 15 Oktober 2010

Aplikasi Modulasi Digital 1 (FSK)


     [Sebelumnya terimakasih dan maaf  kepada  “Arif Aminudin, ST” karena artikel nya telah saya salin pada blog ini untuk keperluan tugas sekolah J]

Modulasi frekuensi adalah suatu proses modulasi dengan cara mengubah frekuensi gelombang pembawa sinusoidal yaitu dengan cara menyelipkan sinyal sinyal pemodulasi pada gelombang pembawa. Jika sinyal informasi (sinyal pemodulasi) telah diselipkan maka frekuensi gelombang pembawa akan naik menuju harga maksimum, sesuai dengan amplitudo dari sinyal pemodulasi yang naik menuju harga maksimum dalam arah positif. Kemudian frekuensi gelombang pembawa akan turun kembali menuju harga nol. Selanjutnya pada setengah siklus berikutnya, frekuensi gelombang pembawa akan turun ke harga minimum, sesuai dengan harga amplitudo sinyal pemodulasi yang menuju negatif, kemudian frekuensi gelombang pembawa akan naik kembali munuju harga aslinya sesuai dengan harga ampliduto sinyal pemodulasi yang turun kembali ke harga nol.

A. FSK (Frequency Shift Keying)
Pada  teknik ini, sinyal informasi digital yang akan dikirimkan dipakai untuk mengubah frekuensi dari sinyal pembawa. Sistem ini lebih kebal terhadap derau dengan cara memperlebar kanal yang dipakai. Hal ini dapat dibayangkan sebagai upaya menyebar energi informasi ke bandwidth yang lebih besar, sehingga gangguan yang muncul di satu frekuensi tidak begitu merusak keseluruhan sinyal yang dikirimkan.
Modulasi digital dengan FSK juga  menggeser Frekuensi carrier menjadi beberapa frekuensi yang berbeda didalam  band-nya sesuai dengan kedaan digit yang dilewatkannya.  Jenis modulasi ini tidak mengubah amplitude dari signal carrier yang berubah hanya frekuensi.
Frequency Shift Keying  (FSK)  pada biasanya digunakan untuk sistem transmisi  dengan kecepatan rendah.                                     
                                                                                                                                                                             
B. Pemancar FM

          Pada sistem pemancar terdapat tiga bagian penting yaitu VCO (Voltage Controlled Oscillator), penyangga (Buffer) dan penguat akhir.

Pada pemancar FM (Frequency Modulation),  untuk menghasilkan frekuensi 88MHz – 108MHz dapat dipakai VFO (Variable Frequency Oscilltor). Karena pada VFO dipakai induktor dan kapasitor sebagai penentu frekuensinya maka kestabilan VFO sangat tergantung dari kestabilan nilai induktor dan kapasitor. VFO yang frekuensinya bisa berubah karena diberi besaran tegangan tertentu pada inputnya disebut sebagai VCO (Voltage Controlled Oscillator). VCO paling banyak dipakai pada rangkaian osilator FM karena sinyal suara langsung dapat dimasukkan pada input VCO.

Penyangga (Buffer) berfungsi untuk menstabilkan amplitudo osilator akibat dari pembebanan tingkat selanjutnya. Biasanya penyangga terdiri dari 1 atau 2 tingkat penguat transistor yang dibias sebagai kelas A. Dengan penguat kelas A akan didapatkan penguatan dan linearitas yang tinggi meskipun demikian penguat kelas A memiliki effisiensi yang paling rendah dibandingkan kelas yang lain. Pada referensi untuk penyangga ini menggunakan penguat kelas C. 
Sinyal yang didapat dari penyangga masih relatif lemah. Untuk mendapatkan daya yang lebih besar dibutuhkan penguat daya frekuensi radio. Parameter-parameter yang perlu diperhatikan pada penguat daya frekuensi radio adalah:
Ø      Bandwidth dan faktor kualitas
Ø      Daya input dan output tiap tingkat
Ø      Impedansi input output tiap tingkat
Ø      Linearitas dan effisiensi

                                                                  
Sistem  kerja alatnya yaitu ketika salah satu tombol ditekan, misalnya tombol untuk maju, maka mikrokontroller mengirim data serial 01H. Data dari mikrokontroller tersebut masih dalam bentuk sinyal  digital, kemudian data digital tersebut dirubah oleh FSK (Frequency Shift Keying) modulator kedalam bentuk sinyal sinusoidal. Data tersebut dikirim dengan baud rate 1200 Bps (Bit per Second). Setelah itu data tersebut dikirim oleh transmitter FM untuk dipancarkan oleh antena sebagai output terakhir dari sistem. Berikut ini daftar tabel alamat dari input data beserta gerakan robot.

Tabel 1  Gerakan Kontrol Robot

INPUT
DATA OUTPUT
FUNGSI
Tombol 1
01 H
Penggerak Maju
Tombol 2
02 H
Penggerak Mundur
INPUT
DATA OUTPUT
FUNGSI
Tombol 3
03 H
Penggerak Belok Kiri
Tombol 4
04 H
Robot Belok Kanan
Tombol 5
05 H
Penggerak Lengan Atas (naik)
Tombol 6
06 H
Penggerak Lengan Atas (turun)
Tombol 7
07 H
Penggerak Lengan Bawah (naik)
Tombol 8
08 H
Penggerak Lengan Bawah (turun)
Tombol 9
09 H
 Penggerak Lengan Menjempit
Tombol 10
0A H
Penggerak Lengan Membuka
Tombol 11
0B H
Penggerak Kamera kekiri
Tombol 12
0C H
Penggerak Kamera kekanan
Tombol 13
0DH
Penggerak memyemprot air


a).      Rangkaian FSK Modulator

          Rangkaian FSK (Frequency Shift Keying) modulator  merupakan rangkaian perubah sinyal digital (kotak) ke sinyal sinusoidal dengan perbedaan frekuensi antara masukan logika tinggi (Mark) dan logika rendah (Space). Rangkian FSK (frequency Shift Keying) modulator ini sangat cocok untuk aplikasi pengiriman data serial atau pulsa kotak melalui pemancar radio.

b).     Rangkaian Pemancar FM

       Pemancar FM disini berfungsi sebagai alat  pengiriman data yang dikirim dari FSK modulator dan telah diproses oleh mikrokontroller. Data tersebut dikirim oleh pemancar FM dalam bentuk bit – bit yang dikeluarkan oleh mikrokontroller untuk langsung dipancarkan oleh pemancar  FM melalui antena sebagai media terakhir untuk proses pengiriman transmisi data yang akan dikirim.

c).      Antena
Antena yang dipakai pada rancangan ini menggunakan jenis telescopic (antena batang) dengan spesifikasi sebagai berikut:

Tabel 2 Spesifikasi Antena Telescopic

T ype
Telescopic Rx / Tx antena
Range frequency
20 – 1800 MHz
Gain
2,1 dBi
Impedance
50 Ohm
Maksimum daya tansmit
10 W
VSWR
1,5 : 1 (VHF/UHF bands)
Connector
Jenis BNC
Berat
75 gr





Kesimpulan

   Dari hasil perancangan alat yang telah dilakukan sebelumya, maka dapat disimpulkan bahwa semua sistem kontrol robot dapat berjalan  sesuai yang direncanakan, yaitu:
Data Output yang dipancarkan oleh FM – FSK sesuai dengan tombol yang ditekan.
Keadaan disekitar robot dapat dipantau melalui televisi.

TERIMAKASIH ...